Koperasi Perlu Gunakan Teknologi Digital Agar Tetap Bisa Bersaing
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Purnawirawan (PP) Polri Jenderal Polisi (Purn) Bambang Hendarso Danuri mengapresiasi terobosan Koperasi Tetap Setia Berbakti (Kotesebha) yang kini menerapkan teknologi digital di kegiatan usahanya.
Langkah ini dinilai sangat bermanfaat bagi anggota di masa pandemi Covid-19.
Ini disampaikan BHD saat launching sistem digitalisasi Kotesebha di Balai Tetap Setia PP Polri, Jakarta, Senin (26/10/2020) yang dihadiri Wakil Ketua Umum PP Polri Komjel Polisi (Purn) Makbul Padmanegara, Sekjen PP Polri Irjenpol (Purn) Soenarko, dan Ketua Kotesebha Irjen Polisi (Purn) Cecep Agus Supriyatna.
“Saya mengapresiasi Pengurus Kotesebha yang banyak melakukan perubahan hanya dalam dua bulan masa kepengurusan. Terobosan digitalisasi ini merupakan kebutuhan mendesak di era serba digital agar kegiatan organisasi dan bisnis Kotesebha bisa lebih efektif dan efisien," ujarnya.
Dia juga menyampaikan apresiasi terhadap program digitalisasi yang diinisiasi Dekopin dan pemerintah dan berharap, dukungan Pemerintah dan Dekopin untuk pengembangan Kotesebha.
“Saya juga menyampaikan terima kasih kepada Pak Hanafiah yang mewakili Kementerian Koperasi dan UKM dan Pak Wahab Bangkona dari Dekopin. Kotesebha butuh dukungan dan bimbingan dari Pemerintah dan Dekopin,” kata dia.
Bambang Hendarso menambahkan, dengan teknologi digital, perkembangan Kotesebha akan semakin cepat karena pelayanan kepada anggota maupun perusahaan penyuplai barang akan semakin cepat dan transparan.
Di acara launching tersebut, dilakukan penandatanganan MOU antara manajemen Kotesebha dengan tujuh mitra kerja Unilever, Indomarco, Wing, BRI, Berasku.id., Nastle, dan PT Digikop Cipta Indonesia sebagai penyedia aplikasi digital Kotesebha.
Untuk membangun trust para anggota dan mitra kerja, BHD menginstruksikan seluruh PP Polri daerah untuk segera menyesuaikan diri dengan sistem.
Manajemen Kotesebha juga harus segera melakukan pembenahan internal agar sistem bisa berjalan efektif. Dengan begitu, akan lahir kepercayaan dari para anggota dan mitra kerja Kotesebha.
Ia juga berjanji akan menambah dukungan modal sebesar Rp 200 juta untuk pengembangan Kotesebha.
"Manajemen Kotesebha juga harus segera menetapkan SOP dan standar kerja bagi seluruh pengurus pusat dan cabang di daerah maupun pengelola Toko Pangan Kotesebha (TPK) dan Rumah Pangan Kotesebha (RPK). Motto Kotesebha ‘belanja murah dan cepat’ harus di-breakdown agar itu jadi nyata,” lanjutnya.
Ketua Kotesebha Irjen Polisi (Purn) Cecep Agus Supriyatna mengatakan terobosan digitalisasi Kotesebha bertujuan agar mekanisme kerja struktur organisasi dan manajemen bisnis berjalan lebih efektif dan efisien.
Kotesebha saat ini berada di 32 propinsi, namun baru 9 propinsi yang aktif dengan total toko ritel RPK (Rumah Pangan Kotesebha) sebanyak 194.
“Target kami, tahun 2022 Kotesebha sudah berada di 32 propinsi dan dalam tahun 2020 ini juga akan dibangun 20 Toko Pangan Kotesebha (TPK) sebagai distributor center.
Dengan digitalisasi, maka organisasi besar yang tersebar di berbagai pulau dan pelosok Tanah Air bisa ditata dan digerakkan secara efektif dan efisien.
Saat ini, sudah ada 150 item barang yang masuk dalam sistem. "Dengan terus memperbanyak perusahaan mitra sebagai supplier, maka pelayanan terhadap anggota maupun masyarakat umum semakin baik,” ujar Cecep Agus.
Percepatan Digitalisasi Koperasi
Wakil Ketua Umum Dekopin Abdul Wahab Bangkona menilai, langkah Kotesebha ini merupakan respons cepat dan tepat terhadap tuntutan kebutuhan manajemen koperasi modern di era revolusi industri 4.0.
Menurutnya, digitalisasi penting untuk efisiensi bisnis dan menggerakkan organisasi karena Kotesebha sudah memiliki hampir 200 Toko Pangan di 9 propinsi dan akan dikembangkan di 32 propinsi. Potensi pasarnya juga besar karena anggota PP Polri sekitar 6 juta orang.
Asisten Deputi Kelembagaan Kemenkop dan UKM Hanafiah Sulaiman mengatakan, digitalisasi koperasi sejalan dengan kebijakan utama pemerintah memodernisasi koperasi dan menaikkan level UMKM. Mantan Sekjen Dekopin itu menyebut dua kata kunci kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM saat ini.
Direktur Utama PT Digikop Cipta Indonesia (DCI) Nurlia Nafusa menjelaskan, aplikasi merchant management Digikopin dan aplikasi Wahana Rumah Koperasi (Warkop) sebagai supply chain management system adalah inisiatif kerjasama digitalisasi koperasi Indonesia antara PT DCI dengan Dekopin yang ditandatangani pada Hari Koperasi 12 Juli 2020 lalu.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Koperasi Perlu Gunakan Teknologi Digital Agar Tetap Bisa Bersaing, https://www.tribunnews.com/bisnis/2020/10/29/koperasi-perlu-gunakan-teknologi-digital-agar-tetap-bisa-bersaing
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin